
Lokasi
Kopi Ampirono terletak di tengah area perbukitan Kabupaten Kulonprogo. Cukup jauh dari Kota Jogja. Jika menggunakan google maps, kita akan diarahkan untuk melewati Jalan Godean.
Selama melewati Jalan Godean kita tidak perlu repot berbelok-belok. Kita bisa menikmati suasana Jalan Godean yang lurus dan padat dengan kegiatan perniagaan. Perlahan suasana berangsur sepi. Toko-toko menjadi semakin jarang, digantikan dengan rumah-rumah sederhana yang berjarak satu sama lain. Persawahan sesekali terlihat dan memanjakan mata.
Setelah melewati sebuah perempatan kecil, pemandangan berubah 100%. Sejauh mata memandang, jalan diapit dengan hamparan sawah yang luas. Kemudian jalan mulai menanjak landai. Tampak satu dua petani mengangkut pakan ternak menggunakan motor.
Semakin tinggi kita mendaki bukit, semakin kita bisa menikmati pemandangan dari ketinggian. Namun fokus saja berkendara. Kopi Ampirono ada di sebelah kiri jalan, tidak jauh dari awal tanjakan.
Suasana
Dari area parkir kita akan melewati undakan batu menuju ke lokasi yang lebih tinggi. Seorang petugas akan mencegat kita untuk melakukan pengecekan suhu badan, serta menghimbau untuk mencuci tangan.
Di sebelah kiri akses masuk terdapat area lesehan. Pengunjung bisa duduk menggunakan tikar diatas tanah yang bersusun. Lokasi ini adalah area terbuka. Bila duduk di area ini, pengunjung bisa dengan bebas menikmati pemandangan ke arah sawah di sekeliling perbukitan.

Ada sebuah pendopo berukuran besar di sebelah kanan. Pendopo ini juga merupakan area duduk pengunjung. Di pendopo ini terdapat menu prasmanan yang merupakan sajian utama di Kopi Ampirono (selengkapnya baca di bawah). Pengunjung yang tidak ingin jauh-jauh dari meja prasmanan cocok untuk duduk di area ini.
Suasana pendopo diatur agar memperkuat kesan bersantap di daerah pedesaan. Meja makan terbuat dari kayu tua yang bermotif seperti bekas daun pintu. Tempat duduknya berupa bangku kayu panjang polos. Dinding ruangan terbuat dari pintu kayu bekas yang tampak sudah termakan usia.
Pemilihan alat makan juga menyesuaikan tema. Kopi Ampirono menggunakan piring serta wadah lauk pauk berbahan besi dengan motif bunga yang terasa vintage.

Masih ada satu area lagi. Area ini merupakan lokasi tertinggi di Kopi Ampirono. Akses menuju lokasi ini menggunakan tangga kecil di sebelah dapur. Saya memilih duduk di area tertinggi.
Area ini merupakan yang paling luas. Ada banyak meja dan kursi-kursi kayu panjang yang nyaman untuk duduk menyantap makanan. View dari titik ini memang bagus, namun sudut pandangnya tidak seluas dari tempat duduk pada area lainnya. Sebagian area pandang terhalang dengan atap bangunan dapur.
Ada paranet yang terpasang hampir menutupi seluruh area. Di sekeliling juga terdapat banyak tanaman yang tumbuh subur, sehingga menambah kesan teduh.
Penataan tempat duduk sangat rapi. Bagian lantai yang terdapat meja-kursi dicor dengan tekstur kasar. Sedangkan sekelilingnya diisi dengan batu kali berukuran kecil. Hal ini menambah kesan estetik untuk memaksimalkan suasana makan di taman terbuka.

Menu
Menu Kopi Ampirono terbagi dalam dua jenis, yaitu menu prasmanan dan menu a la carte (pesan dari daftar menu).
Menu prasmanan tersedia di area pendopo. Dengan membayar paket seharga Rp 10.000 kita bisa menikmati seluruh sajian menu prasmanan sebanyak yang kita mau. Ada setidaknya enam wadah menu yang bisa kita ambil sepuasnya. Empat di antaranya adalah menu sayuran, sisanya berupa bihun dan gereh (ikan asin).
Menu sayuran yang disajikan sudah bisa ngelawuhi (Jawa: terasa seperti lauk). Contohnya seperti sayur nangka muda, terong balado, sayur tahu. Terlebih jika orang yang suka dengan ikan asin, pasti sangat senang dengan set menu jangan ndeso (Jawa: sayur kampung) + ikan asin yang bebas-ambil seperti ini. Tersedia juga sambal matang sebagai pelengkap.
Di sebelah deretan menu all-you-can-eat terdapat wadah lain yang berisi lauk tambahan. Lauk tambahan berupa telur dadar, tempe goreng, hingga kerupuk kaleng ini bisa kita ambil dengan tambahan biaya per item.

Kopi Ampirono mewajibkan pengunjung yang hendak mengambil makanan di area prasmanan untuk menggunakan sarung tangan plastik. Hal ini ditujukan untuk memperketat prosedur kesehatan era kenormalan baru.
Menu lainnya dapat dipesan secara a la carte. Pada list menu terdapat makanan ringan seperti pisang goreng, mendoan, dll. Menu minuman juga tersedia dalam list menu. Kopi Ampirono tidak menyediakan banyak pilihan untuk menu minuman. Selain air putih kita hanya bisa memilih antara teh, beberapa jenis kopi lokal, serta milo.

(Foto lebih banyak pada slideshow di akhir artikel)
Hal yang saya suka
- Suasana jalan menuju Kopi Ampirono sangat menghibur. Kita bisa menyaksikan peralihan suasana dari sibuknya daerah kota, hingga tenangnya pedesaan
- Kopi Ampirono berada tepat di tepi jalan besar yang beraspal halus
- Pemilihan tempat Kopi Ampirono membuat kita bisa menikmati pemandangan dari ketinggian
- Walaupun menu-menu yang disajikan tergolong sederhana, namun rasanya sangat menggugah selera
- Banyak pilihan tempat duduk dengan suasana yang berbeda-beda
- Harganya sangat murah. Semua menu di bawah Rp 15.000
- Tidak ada musik. Kita bisa menikmati suasana alam dengan tenang (atau mungkin hanya kebetulan pas saya datang saja)
- Disediakan mushola yang cukup luas dan bersih
Hal yang perlu kamu tahu
- Suasana sawah hijau di sekitaran Kopi Ampirono yang biasa kita lihat dari foto di Google Image belum tentu bisa kamu temukan setiap saat. Ini sangat tergantung dengan musim tanam dan panen sawah di sekitar. Ketika saya datang, sawah baru saja di panen. Saya hanya mendapati terasering tanah kering. Namun pemandangan luas di sekitar bukit sudah cukup menghibur
- Penataan ruang yang berundak-undak tidak cocok bagi orang yang punya kesulitan mobilitas. Area yang naik turun dan tangga akan menyulitkan orang tua, dan berbahaya bagi anak-anak
- Bila kamu datang pada saat sinar matahari cukup terik, kemungkinan area terbuka menjadi kurang nyaman. Meskipun ada paranet, tetap saja kurang efektif untuk menutupi cahaya matahari. Alhamdulillah saat datang saat suasana cukup mendung
- Bila hujan, area terbuka juga tidak dapat dimanfaatkan. Satu-satunya tempat yang bisa digunakan adalah area pendopo
- Tidak tersedia tisu di masing-masing meja
- Toilet berada pada titik terendah di Kopi Ampirono, jika kamu duduk di area paling atas, kamu butuh waktu untuk pergi ke toilet. Ukuran toilet termasuk sempit
- Sepertinya ada area baru yang sedang dibangun pada titik yang lebih tinggi lagi
Kopi Ampirono
Lokasi: Google Maps
Instagram: Link
Slideshow Foto
Seru banget kayaknya ini buat nongkrong sore-sore, Mas. 😀
Iya, Mas. Asal jangan datang pas weekend. Rame banget. 😁
halo mas, wah cocok nih keknya tempatnya…mantap jiwa, klo ada oseng osengnya okeh
Halo mas. Salam kenal.
Iya mas. Enak banget tempatnya. Lodeh tempenya juga mantap.
Monggo coba berkunjung mas.
Ah, suasana pedesaan itu memang nikmat banget mas. Apalagi didukung bangunan bersahaja, pemandangan sawah, peralatan makan dari besi, dan secangkir kopi tubruk hitam. Kayaknya tempat ini juga mudah dicapai dari tempatku.
Wah asik baca reviewnya lengkap kap. Bakalan membantu calon pengunjung untuk mengetahui kondisi warung dan menunya. Dan WOW ada teh biru bunga telang yang menjadi ungu setelah ditambah perasan jeruk. Yes terimakasih sudah posting dan menikmati blue tea. Kami menanam bunga telang di Prambanan. Salam dari desa pinggiran Candi Prambanan. Semoga pandemic ini berlalu jadi boleh kembali jalan2. Sehat selamat semuanya.